George Orwell | 2022(first published in 1945) | Fiction, Classics | Pharos Books Pvt. Ltd. (Kindle Edition)
Hi friends! Pada artikel ini, saya akan memberikan review singkat tentang novel berjudul “Animal Farm” yang pertama kali terbit pada tahun 1945. Novel ini merupakan sebuah alegori yang merepresentasikan peristiwa Revolusi Rusia. Apabila kalian ingin membaca artikel ini dalam Bahasa Inggris, silahkan cek link berikut. Selamat membaca!
OVERVIEW
Novel Animal Farm menceritakan tentang pemberontakan hewan di Peternakan Manor milik Tuan Jones. Pemberontakan tersebut dipicu oleh pidato yang dikumandangkan babi bijak bernama Si Tua Mayor. Dia mengatakan bahwa selama ini hewan telah menjadi budak manusia.
Hewan menghasilkan susu, telur, dan daging yang dimanfaatkan oleh manusia. Bahkan tenaga mereka pun digunakan untuk bekerja di peternakan. Sayangnya, hewan hanya mendapatkan upah seadanya. Hal ini sangat tidak adil. Dia menceritakan harapannya akan kemerdekaan para hewan.
Beberapa hari kemudian, Si Tua Mayor mati. Namun, gagasan dan semangatnya dilanjutkan oleh hewan lain di Peternakan Manor. Mereka memutuskan melakukan revolusi untuk merebut peternakan dari Tuan Jones. Pemberontakan yang dipimpin oleh tiga babi bernama Snowball, Napoleon, dan Squealer tersebut berhasil meraih kesuksesan.
Setelah Tuan Jones terusir dari peternakan, Peternakan Manor berubah nama menjadi Peternakan Hewan. Snowball dan Napoleon menjadi pemimpin karena mereka dianggap lebih cerdas dibandingkan hewan-hewan lainnya. Sejak saat itu, para hewan menjalani kehidupan di peternakan berdasarkan Filosofi Hewanisme.
Filosofi Hewanisme menyatakan bahwa para hewan tidak boleh hidup menyerupai atau menggunakan teknologi manusia, termasuk pakaian, tempat tidur, maupun cara makan dan minum mereka. Hewan tidak boleh saling menindas dan semua hewan setara. Semua itu tertulis dalam Tujuh Sila di dinding gudang.
Pada awalnya, kerjasama dan keadilan tercipta di peternakan. Hewan-hewan hidup damai dan bahagia. Namun, lambat laun mulai terjadi persaingan antara Snowball dan Napoleon tentang kepemimpinan. Perselisihan tersebut semakin meningkat hingga Napoleon berhasil menyingkirkan Snowball dari peternakan.
Sejak saat itu, Napoleon menjadi pemimpin satu-satunya di peternakan. Sayangnya, dia melakukan perubahan-perubahan yang bertentangan dengan Filosofi Hewanisme. Hewan-hewan kembali tertindas. Namun, kini mereka dijajah oleh bangsa mereka sendiri.
REVIEW
Novel Animal Farm ditulis oleh Eric Arthur Blair atau yang lebih dikenal dengan nama pena George Orwell, seorang penulis berkebangsaan Inggris yang lahir di India pada tahun 1903. Novel Animal Farm menjadi salah satu masterpiece George Orwell, selain “1984” yang terinspirasi peristiwa Nazisme dan Stalinisme
George Orwell menyelesaikan novel Animal Farm pada tahun 1944 dan terbit pertama kali pada tahun 1945. Novel ini didasari oleh Revolusi Rusia dan pengkhianatan Joseph Stalin. Dalam versi Indonesia, novel Animal Farm seringkali diterjemahkan dalam judul Republik Hewan atau Peternakan Hewan.
Story
Animal Farm merupakan novel klasik pendek yang sangat menarik untuk dibaca. Latar lokasi hampir sepenuhnya berada di Peternakan Manor yang kemudian berubah nama menjadi Peternakan Hewan.
Para hewan dalam novel Animal Farm merepresentasikan bagaimana perasaan dan perilaku manusia dalam menghadapi penindasan. Pada awalnya, hewan di Peternakan Manor tidak menyadari bahwa mereka ditindas. Namun, ketika Si Tua Mayor menyampaikan pidatonya, hal tersebut bagaikan suntikan motivasi untuk melawan penjajahan.
Bagi saya yang tinggal di Indonesia, sebuah negara yang pernah dijajah beberapa ratus tahun, membaca novel Animal Farm bagaikan membaca buku sejarah. Si Tua Mayor seorang revolusioner, sama halnya dengan para pahlawan yang dulunya berhasil memotivasi teman-temannya untuk berjuang memperoleh kemerdekaan.
Novel ini juga memotret bagaimana bangsa yang baru terbebas dari penindasan akan berusaha menunjukkan bahwa diri mereka mampu berkembang. Para hewan rela bekerja lebih keras dan memiliki tugas lebih banyak dibandingkan ketika mereka bersama Tuan Jones. Mereka melakukannya dengan penuh kebahagiaan.
All through that summer the work of the farm went like clockwork. The animals were happy as they had never conceived it possible to be. Every mouthful of food was an acute positive pleasure, now that it was truly their own food, produced by themselves and for themselves, not doled out to them by a grudging master.
Selanjutnya, isu tentang penyalahgunaan kekuasaan, korupsi, dan kesetiaan yang berlebihan pun muncul dalam novel Animal Farm. Para penguasa, yaitu golongan babi, mendapatkan makanan dan waktu istirahat yang lebih banyak. Mereka juga mendapatkan pembagian hasil produksi dan keuntungan perdagangan lebih banyak dibandingkan hewan lainnya.
Ketidakadilan jelas terjadi. Namun, tetap ada kelompok hewan yang buta terhadap ketidakadilan tersebut. Mereka adalah hewan-hewan yang setia dan meyakini bahwa apapun tindakan yang diambil pemimpin akan selalu benar. Sayangnya, kesetiaan satu pihak tidak menjamin pihak lainnya berperilaku serupa.
Characters
Banyak tokoh hewan yang muncul dalam novel Animal Farm. Semuanya memiliki karakter yang beragam. Adapun beberapa tokoh yang berperan penting dalam Novel Animal Farm adalah Si Tua Mayor, Snowball, Napoleon, Squealer, dan Boxer. Cukup menarik tiga dari tokoh-tokoh yang akan dibahas adalah babi.
Si Tua Mayor
Si Tua Mayor memang hanya muncul pada awal novel. Namun, dia memiliki peran penting dalam memulai revolusi. Dia bagaikan sebongkah kerikil yang mampu merobohkan batu-batu besar di tebing. Pidato singkat Si Tua Mayor menjadi pemicu pemberontakan yang terjadi di Peternakan Manor. Dia merupakan seorang revolusioner.
Why then do we continue in this miserable condition? Because nearly the whole of the produce of our labour is stolen from us by human beings. -Si Mayor Tua-
Snowball, Napoleon, dan Squealer
Snowball dan Napoleon adalah pemimpin Peternakan Hewan. Mereka memiliki karakter yang bertolak belakang. Snowball adalah seekor babi yang ramah, bersemangat, senang berbicara, dan lincah. Sedangkan Napoleon merupakan babi yang pendiam, ahli strategi, dan berkarakter kuat.
Napoleon was a large, rather fierce-looking Berkshire boar, the only Berkshire on the farm, not much of a talker, but with a reputation for getting his own way. Snowball was a more vivacious pig than Napoleon, quicker in speech and more inventive, but was not considered to have the same depth of character.
Snowball dengan utopia kemerdekaan hewan, tapi minim strategi jangka panjang. Dia hanya berpikir apa yang harus dilakukan pada saat itu. Tanpa backup plan. Sedangkan Napoleon mundur sejenak untuk mempersiapkan rencananya sebelum memukul telak kekuasaan Snowball.
Bagaimana dengan Squealer? Squealer adalah ketua kampanye terbaik. Dia mempromosikan program kerja Snowball dan Napoleon. Ketika berbicara, dia selalu berhasil membuat ucapan Snowball dan Napoleon masuk akal bagi hewan lainnya. Akibatnya? Para hewan menuruti aturan Snowball dan Napoleon.
Jadi, siapa yang sebenarnya didukung oleh Squealer? Snowball atau Napoleon? Squealer mendukung siapa yang menjadi pemimpin utama. Ketika Snowball lebih mendominasi kepemimpinan, dia mendukung Snowball. Namun, ketika Napoleon berhasil mengusir Snowball, Squealer mendukung Napoleon.
Boxer
Tokoh menarik lainnya yaitu Boxer. Boxer diceritakan sebagai seekor kuda jantan dewasa yang memiliki kekuatan fisik luar biasa. Dia mampu mengangkat beban untuk beberapa ekor kuda. Tapi, kekuatannya berbanding terbalik dengan kecerdasannya.
Boxer hanya melakukan apa yang diperintahkan oleh pemimpinnya. Terlihat pada slogannya, “aku akan bekerja lebih keras dan Napoleon selalu benar” pada saat Napoleon menjadi pemimpin. Boxer tidak pernah mempertimbangkan apakah perintah pemimpinnya tidak masuk akal atau salah. Boxer merupakan contoh nyata perilaku blind follower.
Peristiwa yang akhirnya menimpa Boxer menjadi satu dari beberapa adegan yang menyakitkan untuk dibaca. Keputusan Boxer untuk menjadi pendukung setia pemimpin tidak berhasil memberikan akhir yang bahagia.
Writing Style
Gaya penulisan Orwell termasuk favorit saya. Bahasa yang digunakan sederhana. Namun, memiliki makna yang mendalam. Orwell juga menuliskan kalimat-kalimat yang cukup provokatif dan mampu menggugah emosi pembaca. Tulisannya tajam, menarik, dan sarat dengan lapisan alegoris yang mengajak pembaca merenungkan implikasi cerita yang lebih luas.
Apabila kalian senang dengan gaya penulisan yang menginspirasi dan analitikal, kalian harus membaca karya-karya George Orwell. Selain Orwell, saya menemukan gaya penulisan serupa dalam karya Victor Hugo, C. S. Lewis, dan J. R. R. Tolkiens.
Reread Values
Saya sudah membaca novel Animal Farm beberapa kali. Bagi saya, novel ini layak untuk dibaca ulang terutama karena banyak hal yang dapat kita analisis saat membaca novel populer ini. Selalu ada nilai baru yang didapatkan atau peristiwa untuk direnungkan. Novelnya juga tidak tebal, sehingga tidak membutuhkan waktu lama ketika membaca ulang.
CONCLUSION
Overall, cerita yang diangkat dalam novel Animal Farm sangat filosofis. Novel ini setidaknya mengangkat tiga isu, yaitu penyalahgunaan kekuasaan, korupsi, dan bahaya kesetiaan yang berlebihan. Walaupun karakter yang ada dalam novel ini adalah hewan, tapi merepresentasikan perilaku-perilaku manusia yang sering kita lihat. Kecerdasan Orwell dalam mengamati peristiwa kehidupan di sekitarnya dan menuliskannya dalam sebuah novel tidak perlu diragukan lagi. Bahasanya cukup sederhana dan gaya penulisannya menarik. Tidak mengherankan novel Animal Farm masih menjadi novel klasik populer sejak diterbitkan pertama kali pada beberapa dekade yang lalu.
0 Comments